Featured

About this Blog

"Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah"

Perhatian...

1 comments
TOT Fasilitator Pelajar UiTM, ambilan 2009
Tarik tutup pendaftaran : 31 September 2009



Anda akan menerima Watikah Perlantikan sebagai Fasilitator Pelajar UiTM dan watikah ini ditandatangani oleh YAng Berbahagia Prof. Dato' Nasudin Othman, Timbalan Naib Canselor Hep & Alumni UiTM. Tugas hakiki anda ialah menjadi fasilitator Modul LPPKP dan membantu pihak Unit LAtihan HEP & Alumni, fakulti dan kampus cawangan dalam melaksanakan Modul LPPKP.

Dianjurkan oleh pihak Unit Latihan HEP & Alumni UiTM Malaysia

Sekiranya anda berminat untuk menjadi fasilitator UiTM, sila datang ke Pejabat Unit Latihan di Kolej Seroja. Sila sertakan gambar berukuran pasport dan salinan keputusan peperiksaan yang terbaru.

*Kursus ini hanya untuk pelajar UiTM Malaysia sahaja. Sekiranya ada pelajar daripada cawangan ataupun franchise yang berminat, sila berhubung dengan unit latihan di tempat masing2.

Pengakuan lelaki terhadap wanita...

0 comments
Kami sulit menahan pandangan mata kami
ketika melihat kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan Allah
kecantikan dan postur yand ideal,
kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian,
kerana itu lebarkanlah serta longgarkanlah pakaian kalian
dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.


Kami sulit menahan pendengaran kami
ketika berbicara dengan kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan oleh Allah
suara yang merdu dengan irama yang mendayu
kerana itu tegaskanlah suara kalian
tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
dan berbicaralah seperlunya sahaja.


Kami juga sulit menahan
bayangan-bayangan hati kalian,
ketika kalian dapat menjadi
tempat untuk dicurahkan segala isi hati kami,
waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian,
kerana itu janganlah kalian membiarkan kami
menjadi curahan hati bagi kalia

Kami tahu kami insan lemah
bila harus berhadapan dengan kalian,
kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh
hanya dengan senyum kalian,
hati kami akan bergetar
ketika mendengar dan melihat kalian menangis.

Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian,
maka jagalah amanah itu
jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan-Nya.

Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu
akan kelemahan hati kami ini,
hanya dengan ikatan yang suci dan yang diredhai-NYA,
kalian akan menjadi halal bagi kami.





"LAlu apa yang telah aku lakukan selama ini..YA Rabb, ampunilah daku.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab,

Ya Rabb, Engkaulah mengawasi kami setiap detik,
kerana kasih sayangMu ya Allah kepada kami,
Engkau perintahkanlah malaikan silih berganti
menemani kami siang dan malam
agar iman kami dapat dijaga...

Sumber : Sekretariat NYDP2 MPP Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)

Muhasabah Diri

0 comments
Ya Allah, jika hambaMu bercinta, cintakanlah hamba pada seseorg
yang melabuhkan cintanya kepadaMu, agar bertambah kekuatanku
untuk mencintaiMu..

Ya Muhaimin, jika hambaMu jatuh hati, izinkanlah ku menyentuh hati
seorang insan yang hatinya tertaut padaMu agar tidak terjatuh
diriku dalam jurang cinta nafsu..

Ya Rabbana, jika hambaMu merindu, rindukanlah diri ini pada seseorg
yg merindui syahid di jalanMu..

Ya Allah, jika hambaMU menikmati cinta kekasihMu, janganlah kenikmatan
itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga
malam terakhirMu..

Ya Allah, jika hambaMu ini jatuh hati pada kekasihMu,
jangan biarkanlah diriku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan
panjang menyeru manusia kepadaMu...
(Muhasabah Diri)..(",)

Rehlah....

1 comments
Antara Ride yg pernah ku ikuti, sebenarnya dh 3 program dh, tp ride to port dickson x de gmbr rider pulak... So, hanya 2 tempat ni je yg ade gmbr..



Konvoi ke Bukit Merah, Perak (Pergi Walimatul Urus Abg Samad)





Konvoi ke Cameroon Highland
Ni pun last2 minit plan, lepas isyak, kawan2 ajak g sana gerak pukul 11 malam, sampai di Tanah Rata pukul 3 pagi... Alhamdulillah x de ape2 berlaku, sbb meter minyak dah merah, tp perjalanan ade lg 20KM mendaki bukit...
Bertolak pulang pukul 10 pagi...
Ini lah konvoi yg best skali aku pergi setakat ni..(Love to Ride)
"Boys Only"...Hhehehe

RAMADHAN.....

0 comments
Andai Ini Ramadhan Terakhir

Andai kau tahu ini RAMADHAN terakhir
Tentu siangnya engkau sibuk berzikir
Biarpun anak tekak kering kehausan air

Andai kau tahu ini RAMADHAN terakhir
Tentu solatmu kau kerjakan di awal waktu
Solat yang dikerjai…sungguh khusyuk lagi tawadhu’
Tubuh, minda, dan qalbu..bersatu memperhambakan diri
Mengadap Rabbul Jalil..menangisi kecurangan janji

Andai kau tahu ini RAMADHAN terakhir
Tidak akan kau persiakan walau sesaat yang berlalu
Di setiap kesempatan juga masa yang terluang
Alunan Al-Quran bakal kau dendang…

Andai kau tahuini RAMADHAN terakhir
Tentu malammu engkau sibukkan dengan
Bertarawih..berqiamullail..bertahajjud…
Mengadu…merintih…meminta belas kasih

Amdai kau tahuini RAMADHAN terakhir
Tentu dirimu akan terus memburu suatu
Malam idaman yang lebih berkat dari seribu bulan

Duhai Ilahi

Andai ini RAMADHAN terakhir buat kami
Jadikanlah ia RAMADHAN paling bererti..paling berseri..
Menerangi kegelapan hati-hati kami
Menyuluhi diri ke jalan menuju redha serta kasih sayingMu Ya Ilahi
Semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti.

*Petikan diambil dari RAUDHAH TRIBUNE PMH UiTM (Persatuan Mahasiswa Hadhari)

Mata kadang salah melihat,mulut kadang salah berucap,hati kadang salah menduga.Tiada hidup tanpa khilaf dan dosa, bulan yg penuh rahmat dan keampunan telah datang menjelang, maafkanlah segala kesalahan agar kita mendapat rahmat dan ampunanNYA.... amiin.... Salam Ramadhan...

Soal Jawab...

0 comments
Kita bertanya:
Kenapa aku di uji?
Quran Menjawab:

"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." -Surah Al-Ankabut ayat 2-3.

Kita bertanya:
Kenapa aku tidak dapat apa yang aku inginkan?
Quran Menjawab:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -Surah Al-Baqarah ayat 216.

Kita bertanya:
Kenapa ujian seberat ini?
Quran Menjawab:
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." -Surah Al-Baqarah ayat 286.

Kita bertanya:
Kenapa aku rasa kecewa?
Quran Menjawab:
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." -Surah Al-Imran ayat 139

Kita bertanya:
Bagaimana aku harus menghadapinya?
Quran Menjawab:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medanperjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah- daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)."

Kita bertanya:
Apa yang harus aku lakukan?
Quran Menjawab:
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" -Surah Al-Baqarah ayat 45.

Kita bertanya:
Apa yang aku dapat dari semua ini?
Quran Menjawab:
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka... -Surah At-Taubah ayat 111

Kita bertanya:
Kepada siapa aku berharap?
Quran Menjawab:
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." -Surah At-Taubah ayat 129.

Kita berkata:
Aku dah tak tahan lagi....
Quran Menjawab:
"... ..dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." -Surah Yusuf ayat 12

NEVER GIVE UP.....

0 comments
Pada suatu hari ada sekumpulan katak kecil yang berlumba-lumba untuk mendaki dan mencapai puncak sebuah menara yg sangat tinggi. Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara utk menyaksikan perlumbaan dan menberi semangat kepada peserta yg masuk bertanding…
Perlumbaan pun dimulakan…..

Secara jujur, tidak satupun penonton benar2 percaya bahawa katak2 kecil akan Berjaya sampai ke puncak menara tersebut

Terdengar ada yg berkata :
“Oh, jalannya terlalu susahhh!!
MEreka TIDAK AKAN BOLEH sampai ke puncak.”

Atau;

“Confirm sorg pun x akan sampai kat puncak tue, bukannya rendah, menaranya terlalu tinggi..!!”

Katak2 kecil mulai jatuh satu persatu…
Kecuali kepada yang tetap bersemangat waja menaiki menara itu perlahan2, semakin lama, semakin tinggi..dan semakin tinggi…

Penonton terus bersorak

“Give up je la, x payah la naik lagi, buek habis tenago jo (saje edit tukar loghat)… Takkan sorg pon smpi kat atas nun!!!”

Lebih byk lagi katak kecil yg letih dan menyerah …..
Tapi ada SATU yg tetap melangkah hingga semakin dan tinggi…
Dia x mahu menyerah kalah!!

Akhirnay yg lain telah menyerah untuk naik ke menara. KEcuali satu katak ekcil yg begitu berusaha keras dan mnjadi satu2nya yg sampai ke puncak!
SEMUA katak yg lain ingin tahu bagaimana katak ini boleh melakukannya?
Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak boleh sampai ke puncak menara tersebut, dan mempunyai kekuatan untuk sampai ?

TErnyata katak yg menjadi pemenang itu TULI!!!

MORAL OF THE STORY…..

Jangan sesekali mndengar kata org lain yg mempunyai kecenderunagn yg NEGATIF ataupun PESIMIS.
Hidup ini menuntut mujahadah berterusan, setiap hari pasti ada sahaja perkara yang perlu di usahakan. Seringkas bangun pagi memerlukan kekuatan menolak keseronokan tidur yang lena, begitu juga dalam kesungguhan mengulangkaji pelajaran, kesabaran melayani kerenah sahabat handai, hinggalah keteguhan mendirikan Islam dalam diri setiap insan. Inilah kehidupan, tidak lari dari, suka duka, perit jerih, dan susah payah. Apatah lagi bagi tiap jiwa yang dalam sedar berikrar menyerahkan diri mereka kepada Allah, menggelar diri sebagai Dai’e, mengajak jiwa-jiwa kembali tunduk pada Allah yang Esa. Malah mereka lagi perlu menunjukkan kesungguhan dalam tiap perkara, mengelak fitnah menimpa.

Yang pastinya, dalam kesungguhan pasti ada mehnah melanda. Dalam saat seronok mengajak manusia kembali ke jalan Allah, kita terlupa bahawa hati-hati itu ada pemegangnya, yang mengawal tutup buka nya ia. Membuatkan kita kecewa dan putus asa apabila usaha tidak membuahkan hasil seperti yang dijangka. Membuatkan kita terlupa tugas kita hanya pemberi peringatan, sedangkan natijahnya di bawah takdir Allah yang Maha Kuasa. Bak kata pepatah ‘menabur benih di bumi, hasilnya dari Ilahi’.


Di saat hati rajuk, mencari hikmah atas apa yang menimpa, Al-Quran menjadi tempat kembali, isinya penuh istimewa, pasti sesuai di setiap keadaan dan masa. Namun, bergantung kepada kesediaan hati itu untuk mengaitkannya dalam kehidupan, mengambil manfaat dari tiap bait Kalamullah. Siapa sangka, kisah Nabi Yunus a.s yang tidak selalu diceritakan mampu memberi seribu pengertian dalam kehidupan.


Nabi Yunus menyeru pada kaumnya
Sembahlah Allah Yang Maha Esa
Tinggallah berhala yang tidak bernyawa
Jauhi perbuatan yang sia-sia

Seruan Nabi tidak diterima
Nabi diejek dan Nabi dihina
Baginda tidak berputus asa
Walau dicaci walau dihina

Akhirnya Nabi merasa hampa
Umatnya masih menderhaka
Lalu dia pergi membawa hati
Ke tepi pantai seorang diri

Kapal pedagang Baginda menumpang
Membawa diri ke rantau orang
Malangnya laut bergelombang
Hampir karam ditengah lautan

Bila diundi Nabi merelakan
Terjun ke laut penuh bergelora
Baginda ditelan ke perut Ikan Nun
Gelap gelita tidak terkira

Sedarlah baginda akan silapnya
Ditarbiyyah Allah sebegitu rupa
Menangislah Nabi penuh duka
Memohon Ampun dari Tuhannya

Begitulah Kisah seorang Nabi
Diuji Allah begitu sekali

Wahai Dai’e Rabbani, cukuplah kisah Nabi Yunus a.s pemujuk diri, jangan diikut rajuk di hati, usah dilayan kecelaruan emosi, tergesa-gesa melarikan diri dari situasi. Melangkahlah dengan penuh hikmah dan kesabaran dalam meneruskan da’wah lillahi. Begitulah di kala Nabi Yunus lari dari kaumnya yang ingkar, rasa marah dan kecewa hingga terlupa tugas beliau menyampaikan ajaran yang hasilnya adalah dari Tuhan. Menyoroti kehidupan Dai’e, tidak ubah seperti kisah ini, siapalah kita meletakkan hidayah dihati manusia kerana ia adalah urusan Ilahi, hanya usaha yang akan dipersoalkan nanti. Hadamlah kalam Allah apabila Dia berfirman:

“Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mahu mengambil jalan kepada Tuhannya.” (Al-Furqan:56-57)

Dalam kegelapan perut ikan Nun, hati Nabi Yunus a.s mulai bergerak bertasbih kepada Allah, memohon taubat kerana putus asa dengan rahmat Tuhannya sambil berkata:

“Bahawa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim” (Al-Anbiyaa’:87)

Dengan ketulusan hati berdoa, mengakui kesempurnaan ketuhanan dari sebarang kekurangan dan kelemahan, mengakui kezaliman diri, akhirnya taubat Nabi Yunus a.s di terima. Allah menyelamatkan beliau dari kecelakaan mati di dalam perut ikan Nun kepada kesejahteraan hidup bersama kaumnya yang kembali kepada jalan Ilahi. Dengan rahmat dan kasih sayang Allah, segalanya mungkin terjadi, asalkan hati jernih mengharap redhaNya. Apa lagi yang Dai’e mahukan selain ketenangan dalam kehidupan seharian. Walaupun penuh ujian, hati penuh taubat mengakui kesalahan.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (Ali-‘Imran:139)

Inilah Dai’e Rabbani, tidak takut menghadapi salah, tetapi lekas kembali kepada Allah yang Maha Pemurah. Memujuk hati mencari hikmah mengakui kelemahan insani. Berbekal ibadat di kala senang, menjadi keselamatan di waktu susah. Tabah dan sabar dalam berdakwah tanpa mengira ketidakberhasilan hidayah, kerana tiap langkah di atas jalan ini adalah kejayaan.